BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin tidak menentu menyebabkan
banyak permasalahan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Salah
satunya yaitu tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terutama di kota
besar, yang mengakibatkan semakin tigginya populasi di suatu daerah.
Seiring dengan semakin padatnya populasi penduduk yang tidak diikuti
peningkatan penghasilan perkapita menjadikan masyarakat memiliki beban
berat dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini kebutuhan hidup manusia
yaitu, meliputi pangan, sandang, dan papan serta kebutuhan akan
pendidikan semakin meningkat pula terutama di negara berkembang. Salah
satunya Indonesia, pemenuhan kebutuhan pendidikan baik formal maupun non
– formal sangat dibutuhkan karena hal ini dapat memberikan dampak yang
besar terhadap penduduk dalam rangka peningkatan kualitas SDM (Sumber
Daya Manusia) Indonesia. Ada dua jenis pendidikan yang kita kenal di
masyarakat kita, yaitu pendidikan formal (seperti TK, SD sampai
Univesitas), dan pendidikan nonformal (seperti kursus komputer, les,
maupun kegiatan beladiri). Pendidikan formal jelas tujuannya untuk
memperoleh jenjang keberhasilan yaitu kelulusan. Disini kita akan
mendapatkan titel seperti sarjana muda, sarjana, magister dan
sebagainya.
Dalam hal ini pendidikan luar sekolah memiliki peranan yang tidak
kalah penting. Pendidikan ini berfungsi untuk membantu sang anak didik
untuk memaksimalkan potensinya yang mungkin belum seluruhnya bisa
diperoleh melalui jenjang pendidikan formal. Apa yang diperlukan dalam
menjalankan pendidikan non formal ini? Keahlian.Seandainya kita ambil
kursus komputer, biasanya yang mengajarkan adalah orang yang benar ahli
dalam komputer. Begitu pula dengan Akuntansi. Artinya, yang dibutuhkan
di pendidikan luar sekolah adalah keahlian. Suatu sertifikat
keberhasilan mungkin memang perlu tapi itu hanya jadi sekedar pelengkap.
Sebab walaupun kita memiliki sertifikat S2 dalam Akuntansi Manajemen
tapi tidak bisa mengajarkan dan berbagi dengan yang lain, maka usaha
kita jadi percuma.
Baik
tidaknya mutu dan kualitas jasa sebetulnya sangat dipengaruhi oleh
fasilitas yang diberikan kepada customer. Apabila fasilitas yang
diberikan itu memadai maka bukan tidak mungkin jika usaha yang kita
jalankan akan memenuhi baik mutu maupun kualitasnya. Adapun jenis
fasilitas pokok yang seharusnya diberikan pada customer antara lain,
yaitu pemberian materi dan teknik pengajaran yang lain daripada yang
lain. Namun pada kenyataanya pemberian fasilitas pada customer belum
bisa dipenuhi oleh pelaku usaha yang disebabkan ketidakprofesionalan
para pengajarnya. Kecendurungan ini diduga menjadi penyebab
ketidakmampuan suatu usaha kursus untuk bertahan dalam persaingan.
Oleh karena itu, untuk memulai suatu usaha jasa kursus dibutuhkan
persiapan oleh para pelakunya. Hal yang paling berperan dalam memenuhi
kepuasan cutomernya adalah para staff pengajarnya. Sistem pengajaran
yang memuaskan akan menjadi senjata ampuh dalam mengembangkan usaha
tersebut.
Sehubungan juga dengan ada nya lembaga pendidikan pemerintah dan swasta yang berbasis Akuntansi seperti PPA BCA ataupun STAN, membuat anak-anak SMA yang mau memasuki tes tersebut memerlukan pelajaran tambahan agar dapat mengikuti seleksi dengan baik, atau bahkan dapat mengikuti pendidikan dengan baik kelak nya. Kami juga menawarkan jasa untuk rekan-rekan yang ingin menambah ilmu dan wawasan dibidang Akuntansi yang telah bekerja ataupun sekedar belajar.
Sehubungan juga dengan ada nya lembaga pendidikan pemerintah dan swasta yang berbasis Akuntansi seperti PPA BCA ataupun STAN, membuat anak-anak SMA yang mau memasuki tes tersebut memerlukan pelajaran tambahan agar dapat mengikuti seleksi dengan baik, atau bahkan dapat mengikuti pendidikan dengan baik kelak nya. Kami juga menawarkan jasa untuk rekan-rekan yang ingin menambah ilmu dan wawasan dibidang Akuntansi yang telah bekerja ataupun sekedar belajar.
Mengenai permasalahan di atas, maka kami tertarik untuk melakukan
studi kelayakan usaha dalam bidang jasa pendidikan. Hal yang cukup
menarik disini adalah penggunaan modal dan sumber daya manusia yang
terbatas namun mampu memberikan pelayanan yang terbaik sebagai solusi
yang digunakan untuk meminimalkan cotribusion margin, sehingga
diharapkan kursus yang dijalankan memiliki pengeluaran yang rendah, maka
biaya yang ditawarkan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat yang
ingin mengikuti kursus. Oleh karena itu, dengan argumentasi latar
belakang inilah kami mengambil judul “LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR
AKUNTANSI”.
1.2 Permasalahan
Dalam penulisan ini yang menjadi permasalahan adalah:
a. Bagaimana model usaha kursus yang akan dijalankan.
b. Tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.
c. Apa manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar dalam mengusahakan bimbingan kursus akuntansi.
d.
Apa pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk
menunjang prestasi pada pendidikan formal dan persiapan ke jenjang
perhuruan tinggi.
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
a.Mengetahui model usaha kursus yang akan dijalaankan.
b.Mengetahui tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.
c.Mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar lokasi dalam mengusahakan bimbingan kursus akuntansi manajemen.
d.Mengetahui
pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk menunjang
prestasi pada pendidikan formal dan persiapan ke jenjang perhuruan
tinggi.
1.4 Usaha yang Akan Dikembangkan
Dalam penulisan studi kelayakan usaha ini, kami bertujuan
merealisasikan dan mengembangkan usaha yang akan kami jalankan. Adapun
bentuk usaha yang akan kami jalankan adalah berupa perusahaan jasa yang
bergerak di bidang lembaga bimbingan belajar (kursus) Akuntansi
manajemen dengan nama “AM” dengan memposisikan usaha kami sebagai pusat
pelatihan akuntansi dan manajemen secara intensif. Dengan moto
“Practice, practice and Succes”.
BAB II DESKRIPSI KELAYAKAN ASPEK
2.1 Aspek Pemasaran
Dalam bagian ini kami paparkan beberapa program yang kami tawarkan
dalam bimbingan akuntansi manajemen yang akan kami realisasikan dan
kembangkan. Program ini sengaja dibuka untuk anak SMA atau teman-teman
setingkat yang ingin masuk keperguruan tinggi favorit. Baik bagi pemula
maupun yang sudah pernah kursus. Dengan metode pengajaran yang begitu
mudah, praktis, tidak teoritis dan materi yang disajikan dalam bentuk
praktik atau dengan soal-soal yang umum dan khusus dalam dunia manajemen
akuntansi ini.
Maka belajar akuntansi ini tidak sejenuh dan akan mudah sekali
dipahami. Karena dibimbing oleh instruktur – instruktur muda dan yang
sudah profesional yang berpengalaman, dengan penuh keakraban dan penuh
semangat. Peserta didik akan merasa nyaman , bebas untuk berlatih.
Seperti motto kami “The Place for Fun and Quality” (Tempat menyenangkan
dan bermutu).
Adapun program yang ditujukan kepada pelajar tingkat SMA dan umum
memiliki level/ tingkatan. Berikut tabel level/ tingkatan beserta biaya
perbulan masing – masing level.
Tabel 1. Level/ tingkatan beserta biaya
No
|
Tingkatan
|
Biaya Pendaftaran
|
Biaya Perbulan
|
1
|
Intensif Akuntansi SMA
|
Rp.150.000,-
|
Rp.100.000,-
|
2
|
Intensif Persiapan USM STAN
|
Rp.1.500.000,-
|
-
|
3
|
Akuntansi Manajemen UMUM
|
Rp. 250.000,-
|
Rp. 150.000,-
|
Keterangan :
Pada
level/tingkatan Intensif Persiapan USM STAN menggunakan sistem paket
dan langsung membayar perpaket dan tidak menggunakan sistem bayaran
perbulan.
Sedangkan jadwal kursus yang kami berikan adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Jadwal bimbingan belajar
Pagi
|
Siang
|
Malam
|
08.00 – 09.30
09.30 – 11.00
|
13.30 – 15.00
15.00 – 16.30
16.30 – 18.00
|
19.00 – 20.30
20.30 – 22.00
|
Semua
pertemuan dilakukan secara reguler tiga kali dalam seminggu dengan
durasi 90 menit/ pertemuan. Bisa memiliki tambahan apabila peserta
bimbel memiliki masalah atau konsultasi yang berkaitan dengan
pembelajaran Akuntansi ini.
2.2 Aspek Yuridis
Dalam merencanakan sebuah usaha tidak hanya memikirkan pay back priod –
nya saja. Tetapi ada hal yang paling mendasar yang harus pertama kali
pengusaha lakukan untuk mempermudah pengembangan usahanya, yaitu
tinjauan aspek yuridis. Aspek yuridis berguna untuk bukti bahwa usaha
yang kita jalankan memiliki dasar hukum yang jelas. Sehingga usaha yang
kita jalankan dapat dengan mudah melakukan kerjasama dengan berbagai
instansi karena legal keberadaannya.
Aspek yuridis dapat dibuat menurut kategori masing – masing usaha.
Untuk tahap pertama kami membuat ijin dengan melapor kepada ketua RT
setempat untuk mengurus Surat Ijin Gangguan Lingkungan. Dimana ijin
tersebut dapat direalisasikan apabila disetuji oleh minimal 40 KK.
Apabila oleh masyarakat sekitar sudah diterima, maka langkah kedua
adalah melegalkan badan usaha yang akan kita jalankan. Setelah surat
ijin gangguan lingkungan selesai, maka dengan pertimbangan efektif,
efisiensi, dan tepat guna maka kami menggunakan jasa notaris untuk
melegalkan usaha kami yang meliputi pengurusan NPWP, TDP, SIUP.
2.3 Aspek Organisasi dan Manajemen
AM
(Akuntansi Manajemen) berangkat dari sebuah lembaga yang berdiri karena
kemitraan, sehingga jumlah personil masih terbatas dan bahkan hasil
rekruting dari lingkungan mitra kuliah (teman di perkuliahan). Tetapi
nantinya sejalan dengan perkembangan perusahaan , maka harus ada
perubahan baik sistem rekruting, jumlah personal dan stratifikasi serta
kualifikasi tenaga yang dibutuhkan. Dalam pengertian ini, rekruting
pekerja bertolak dari ukuran kualitas sumber daya manusia, dan
disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang ada di perusahaan. Kini
tenaga kerja di tempat kami masih berjumlah enam orang, meliputi satu
manajer, tiga guru, satu front office. Walaupun dengan personil yang
terbatas, namun kami dapat mengatasi kekurangan dengan menerapkan all in
one job desk. Dalam pengertian setiap orang yang menempati posisi
tertentu memiliki beberapa job desk yang bahkan tidak berkaitan dengan
posisinya.
Karena
dalam usaha ini, yang kami harapkan adalah kualitas bukan kuantitas,
jadi dengan keterbatasan personil kami dapat meminimalisir cotribusion
margin perusahaan. Walaupun terbatas, namun kami memiliki SDM yang
berkualitas. Hanya dengan SDM yang berkualitas, perusahaan akan mampu
menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan untuk menjalankan tugasnya.
Di samping itu, kami senantiasa berusaha untuk menetapkan pola strategi
pemasaran yang dapat memenuhi kepuasan konsumen (costumer satisfaction).
Untuk memenuhi SDM yang sesuai dengan tuntutan manajemen, kami
menerapkan disiplin yang tinggi, sehingga dapat menangani pekerjaannya
dengan efisien, mampu mengendalikan mutu dan meminimalisir resiko.
Walaupun “AM” berangkat dari usaha kemitraan, tetapi dalam
pengelolaannya kami memberlakukan kaidah – kaidah manajemen modern.
Berangkat dari sistem organisasi yang tergolong sederhana, kami membuat
bangun organisasi dan tata kerja yang mampu menampung seluruh kegiatan
perusahaan. Sehingga jalur komando, jalur koordinasi, tugas dan tanggung
jawab tidak birokratis atau berbelit – belit namun jelas, terarah serta
dapat dipertanggunngjawabkan.
Adapun landasan yang mendasari Struktur dan Tata Kerja Organisasi (STO) adalah sebagai berikut.
Bagan I. Stuktur dan Tata Kerja Organisasi
2.4 Aspek Teknik Pelayanan
Pada awal berdiri dan usaha sendiri kami bermodalkan ruko (rumah dan
toko) yang dimiliki oleh salah satu dari teman kami, dan kami membeli
nya. Pemanfaatan ruko tersebut sebagai lokasi kursus bisa dibilang
sangat strategis, karena terletak di Jl. Radar Auri no. 49C, Jakarta
Timur. Dimana di sekitar lokasi terdapat persekolahan dan perkantoran.
Dengan kapasitas ruko yang memiliki tiga ruangan yang dimanfaatkan
sebagai kelas, tiap kelas dapat menampung 25 siswa, maka keseluruhan
dapat menampung 75 siswa. Dengan fasilitas yang standart diharapkan
dapat meminimalisir cost dalam variable cost. Karena dalam usaha ini
kami tidak menyediakan fasilitas yang mewah, tetapi kami menyediakan
pengajaran akuntansi dan bahan yang berkualitas.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan kursus ini akan lebih mendekatkan
costumer satisfaction guna menjaga keloyalitasan costumernya. Ada
beberapa hal yang menjadi key to success kami dalam menjaga
keloyalitasan costumer, yaitu meliputi:
1.
Tangibles: fasilitas fisik yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan
menempati ruko bangunan baru, suasana belajar akan terasa nyaman dan
kondusif.
2. Reliability: konsisten dalam penampilan pelayanan dan keandalan pelayanan.
Dalam
membimbing pelajar, kami tidak hanya memberikan materi baku yang hanya
terdapat di kursus ini, namun kami selalu membimbing mereka untuk
menyelesaikan permasalahan mata pelajaran ataupun sharing tentang
kebingungan menghadapi soal-soal dan pembahasan soal – soal menjelang
ujian.
3.
Responsiv: kesigapan dan kecepatan penyedia jasa dalam menyelesaikan
masalah.Dengan melakukan rapat rutin seminggu sekali, diharapkan
tercipta rentang koordinasi yang solid. Sehingga jika suatu saat kursus
kita memiliki permasalahan, maka dengan cepat masalah tersebut dapat
terdeteksi dan dengan cepat dicari pemecahannya.
4.
Assurance: kemampuan dan ketrampilan petugas, keramahan, kepercayaan
dan keamanan.Dengan memiliki brand image sebagai Practice, practice and
succes, kami berani menjamin lulusan “AM” mampu menerapkan dan
mengembangkan kemanpuan manajemen dan akuntansi nya secara berkualitas.
5. Emphaty: mudah dimengerti., mudah dipahami, dan pemahaman terhadap keinginan konsumen.
Dengan menempatkan tenaga pengajar yang professional, diharapkan dapat
memberikan materi yang menunjang kemampuan siswa didik.
Dengan
menerapkan penilaian pada dimensi –dimensi kualitas tersebut di atas,
maka diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya:
1. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.
3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan.
5. Image perusahaan menjadi baik di mata pelanggan.
6. Laba yang diperoleh dapat meningkat.
2.5 Aspek Financial
Dalam menjalankan usaha kursus ini, sebenarnya tidak terlalu
membutuhkan dana yang besar. Seperti yang sudah kami utarakan
sebelumnya, bahwa kami memposisikan lembaga kami sebagai tempat kursus
yang berbiaya rendah namun berkualitas. Jadi hal – hal yang sifatnya
tidak prioritas tidak kami pergunakan agar contribution margin – nya
rendah.
Taksiran biaya
Taksiran biaya
Jumlah biaya usaha secara keseluruhan ditaksir sebanyak Rp. 292.000.000,-
Yang diperinci dalam 5 komponen seperti diuraikan di bawah ini.
1.1 Biaya pembelian renovasi dan persiapan tempat kursus…..… Rp.220.000.000,-
1.2 Biaya pekerjaan sipil………………………………………………………..…. Rp. 7.500.000,-
1.3 Perabotan dan peralatan belajar mengajar…………………………. Rp. 15.000.000,-
1.4 Perlengkapan administrasi…………………………………….……………. Rp. 5.500.000,-
1.5 Biaya pra-operasi………………………………………… ………………………Rp. 9.000.000,-
1.6 Continguensi……………………………………………………………………….. Rp. 10.000.000,-
1.7 Modal kerja permanent……………………………………..……………….. Rp. 25.000.000,-
Jumlah biaya usaha…………………………………………………………………… Rp. 292.000.000,-
Karena usaha ini didasari atas kemitraan, maka semua biaya diatas adalah hasil pengumpulan dana pribadi dari kami.
Jumlah biaya usaha…………………………………………………………………… Rp. 292.000.000,-
Karena usaha ini didasari atas kemitraan, maka semua biaya diatas adalah hasil pengumpulan dana pribadi dari kami.
Perkiraan pendapatan usaha.
Dalam
perhitungan perkiraan pendapatan usaha, kami hanya memperkirakan
hitungan kasar saja. Sebab kami tidak dapat memprediksi secara akurat
pangsa pasar yang dapat kita serap, namun tingkat kepercayaan untuk
hitungan ini mencapai 90%. Dalam teori research methodology tingkat
kepercayaan mencapai 90% sudah dibilang cukup.
No
|
Tingkatan
|
Biaya Pendaftaran
|
Biaya Perbulan
|
1
|
Intensif Akuntansi SMA
|
Rp.150.000,-
|
Rp.100.000,-
|
2
|
Intensif Persiapan USM STAN
|
Rp.1.500.000,-
|
-
|
3
|
Akuntansi Manajemen UMUM
|
Rp. 250.000,-
|
Rp. 150.000,-
|
Hasil
yang didapat dari pendaftaran bila semua kelas terisi (25siswa/kelas)
dengan spesifikasi kelas A dengan tingkatan 1, kelas B dengan tingkatan
2, dan kelas C dengan tingkatan 3, maka hasil yang diperoleh sebesar Rp.
47.500.000,-
Berikut adalah hitungan pendapatan dari biaya bulanan siswa.
Tabel 3. Biaya Rata – Rata per Bulan
1.
Untuk biaya bulanan dari tingkatan pertama rata-rata dari semua kelas
siang, malam dan sore (Intensif Akuntansi SMA) adalah : Rp. 100.000,- x
75 = Rp. 7.500.000,-
2.
Untuk biaya bulanan dari tingkatan ketiga rata-rata dari semua kelas
siang, malam dan sore (Akuntansi Manajemen UMUM) adalah :
Rp. 150.000,- x 75 = Rp. 11.250.000,-
Total pemasukan per bulan Rp. 18.750.000,-. Taksiran pengeluaran rutin (fix cost)/ bulan :
1. Rekening listrik, telepon, air……………………………..……………….. Rp. 1.500.000,-
1. Rekening listrik, telepon, air……………………………..……………….. Rp. 1.500.000,-
2. Penyusutan peralatan kantor………………………………………...…… Rp. 850.000,-
3. Iuran keamanan…………………………………………………..…………….. Rp. 100.000,-
4. Biaya tak terduga…………………………………………………….…………. Rp. 1.000.000,-
Total fix cost/ bulan………………………………………………………………… Rp. 3.450.000,-
Taksiran Laba kotor
Laba kotor =Total pemasukan – Total fix cost = Rp. 18.750.000 – Rp. 3.450.000
Laba kotor = Rp. 15.300.000,-
Taksiran Pay Back Period
Dengan
total biaya usaha sebesar Rp. 292.000.000 dan laba kotor per bulan Rp.
15.300.000,- maka akan diperoleh pay back period selama:
Rp. 392.000.000,- = 29,084 bulan atau + 20 bulan Rp. 15.300.000,-/ bulan.
2.6 Aspek Sosial
Menurut perkiraan kami, dampak yang kemungkinan akan timbul adalah
mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar tempat kursus. Sebab,
masyarakat sekitar lokasi ruko terbilang menengah dapat membuka warung
makanan, alat – alat tulis, rental computer, foto copy, dan lain – lain.
BAB III Kesimpulan
- Model usaha yang kami jalankan adalah bimbingan belajar yang memprioritaskan pada aplikasi pemecahan masalah dalam berbagai jenis kasus yang dijumpai dalam akuntansi, karena tujuan utama kami ingin membentuk keahlian khusus yang memang bergerak dibidang bisnis, manajemen, dan akuntansi. Kami lebih condong menggunakan metode analitik bukan hanya membahas saja.
- Tipe pengajaran yang kami terapkan adalah analitical accounting (analisis akuntansi).
- Manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian khusus nya dalam bidang akuntansi. Selain itu diluar pendidikan ini sendiri, masyarakat sekitar dapat mengusahakan berbagai usaha kecil seperti kios makanan, tempat foto copy, rental komputer, kios alat tulis dan lain - lain.
- Bimbingan belajar ini sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi rekan - rekan kita yang mau lanjut atau bahkan mau mengasah lagi kemampuan nya dibidang analisis akuntansi. Karena pada bimbel kami dibuka untuk umum juga yang dimana tidak ada pembatasan usia. Untuk menambah wawasan dan agar mampu bersaing didunia kerja maka dibutuhkan tenaga ahli yang dapat menganalisis, bukan hanya teoritis saja maka dari itu kami membantu untuk menghadapi nya.
BAB IV PENUTUP
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sopan.
Terimakasih telah berkunjung di Rose Elfanny Blog.